Pencemaran Air serta Dampaknya

| Selasa, 05 Oktober 2010 | 0 komentar |
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Penyebab

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksinminyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. organik,
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

Akibat
Dapat menyebabkan banjir
Erosi
Kekurangan sumber air
Dapat membuat sumber penyakit
Tanah Longsor
Dapat merusak Ekosistem sungai




Diantara sekian banyak bahan pencemar air ada yang beracun dan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Telah anda pelajari bahwa bahan pencemar air antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As), kadmium (Cd), berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn), ada yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksida­oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang (SO2 dan SO3), H2S, asam sianida (HCN), senyawa/ion klorida, partikulat padat seperti asbes, tanah/lumpur, senyawa hidrokarbon seperti metana, dan heksana. Bahan-bahan pencemar ini terdapat dalam air, ada yang berupa larutan ada pula yang berupa partikulat-partikulat, yang masuk melalui bahan makanan yang terbawa ke dalam pencernaan atau melalui kulit.

Bahan pencemar unsur-unsur di atas terdapat dalam air di alam ataupun dalam air limbah. Walaupun unsur-unsur diatas dalam jumlah kecil? sensial/diperlukan dalam makanan hewan maupun tumbuh­tumbuhan, akan tetapi apabila jumlahnya banyak akan bersifat racun, contoh tembaga (Cu), seng (Zn) dan selenium (Se) dan molibdium esensial untuk tanaman tetapi bersifat racun untuk hewan.

Air merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan di muka bumi terutama bagi manusia. Oleh karena itu apabila air yang akan digunakan mengandung bahan pencemar akan mengganggu kesehatan manusia, menyebabkan keracunan bahkan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian apabila bahan pencemar itu tersebut menumpuk dalam jaringan tubuh manusia.

Bahan pencemar yang menumpuk dalam jaringan organ tubuh dapat meracuni organ tubuh tersebut, sehingga organ tubuh tidak dapat berfungsi lagi dan dapat menyebabkan kesehatan terganggu bahkan dapat sampai meninggal.

Selain bahan pencemar air seperti tersebut di atas ada juga bahan pencemar berupa bibit penyakit (bakteri/virus) misalnya bakteri coli, disentri, kolera, typhus, para typhus, lever, diare dan bermacam­macam penyakit kulit. Bahan pencemar ini terbawa air permukaan seperti air sungai dari buangan air rumah tangga, air buangan rumah sakit, yang membawa kotoran manusia atau kotoran hewan.

cara mempercantik blog....

| Senin, 04 Oktober 2010 | 0 komentar |
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa co.cc adalah top level domain yang bisa kita dapatkan secara gratis. Kita bisa mengganti nama blog kita dari "http://namadomain.blogspot.com" atau "http"//namadomain.wordpress.com" (dll) menjadi "http://namadomain.co.cc" . Dengan co.cc kita bisa mengontrol DNS Records, A, MX, dan CNAME records, sehinga domain co.cc bukan hanya sekedar "URL Forwarding".
Berikut ini akan saya coba mengungkapkan tentang cara setting domain di co.cc:

Ada 3 tipe pengaturan di co.cc. Ketiganya memiliki fungsi tersendiri. berikut ini penjelasanya:

1. Managed DNS
Ini biasanya digunakan untuk sebuah web yang memerlukan web hosting dan mengharuskan untuk mengarahkan Name Server-nya ke hosting tersebut. Misal untuk membuat web di 000webhost, atau bisa juga untuk blog wordpress yg menggunakan hosting dari luar. Metode ini tidak cocok digunakan untuk blogger/blogspot yang menggunakan hosting default dari blogger/blogspot.
Cara setting untuk metode ini yaitu dengan mengisi pada kolom "Name Server 1 dan Name Server 2 dengan name server yg sesuai dengan hosting yang digunakan. Misal, bagi yang menggunakan hosting dari 000webhost maka untuk kolom "Name Server 1" disi dengan "ns01.000webhost.com" dan kolom "Name Server 2" disi dengan "ns02.000webhost.com". Kemudian klik tombol "Setup". Selesai


2. Zone Records
Zone records cocok digunakan bagi para pengguna blogger/blogspot. berikut ini cara setting untuk Zone Records
  • Pada kolom "Host" isikan dengan nama domain yg sudah km daftarkan, misal "www.namadomain.co.cc" (jangan lupa dikasih "www")
  • Untuk option "TTL" biarkan saja, gak perlu dirubah2
  • Pada option "Type" pilih yang "CNAME"
  • Untuk kolom "Value" isikan "ghs.google.com"
  • Sehingga akan seperti pada gamabr dibawah ini:

Langkah selanjutnya yaitu merubah settingan di blogger/blogspot caranya begini:
  • Login ke blogger/blogspot kemudian masuk ke menu "Setting-->Publishing"
  • Kemudian pilih "Switch to: • Custom Domain
  • Setelah itu klik pada "Already own a domain? Switch to advanced settings"
  • Kemudian isikan nama domain kamu yang baru pada kolom "Your Domain".
  • Selanjutnya klik tombol "Save Setting"

Selesai. Kalau berhasil (Settingnya sudah benar) maka domain kamu yang baru akan aktif dalam waktu antara beberapa jam sampai 2 hari. Jadi sabar aja menunggunya. Blog kamu akan tetap bisa diakses dengan melalui domain yang lama.

3. URL Forwarding
URL forwarding bisa digunakan untuk apa aja, bisa web ato blog. Tapi URL Forwarding ini hanya memforward domain yg baru (yang di co.cc) ke domain lama. Jadi domain lama akan 100% seperti semula tanpa ada perubahan apapun, cuma kita bisa mengakses web/blog kita dengan mengetikkan nama domain baru kita di browser. Jika menggunakan URL Forwarding maka yang terindex di google atau Search engine yang lain adalah tetap Domain kita yang lama.
Untuk setting URL Forwarding sangat mudah, kita hanya mengisikan data-data yang diminta dan disesuaikan dengan web/blog kita, seperti "Redirect to:, Page Title, URL Hiding, Meta Description dan Meta Keywords". Kita tidak perlu lagi mensetting domain di web/blog kita lagi.
Note: Metode ini tidak dianjurkan jika tidak terpaksa

Jadi kesimpulannya adalah:
  • Jika kamu memakai layanan blogger/blogspot maka gunakanlah "Zone Records"
  • Jika domainnya digunakan untuk web yg memerlukan hosting atau untuk wordpress maka gunakanlah "Manage DNS"
  • Jangan menggunakan "URL forwarding" jika tidak terpaksa. Misal untuk untuk blog dari multiply yang tidak support custom domain.

pengertian kurikulum

| Kamis, 30 September 2010 | 0 komentar |
Pengertian Kurikulum
Untuk mendapatkan rumusan tentang pengertian kurikulum, para ahli mengemukakan pandangan yang beragam. Dalam pandangan klasik, lebih menekankan kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekolah. Pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh di sekolah, itulah kurikulum. George A. Beauchamp (1986) mengemukakan bahwa : “ A Curriculun is a written document which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in given school”. Dalam pandangan modern, pengertian kurikulum lebih dianggap sebagai suatu pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan, seperti dikemukakan oleh Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan bahwa kurikulum … to be composed of all the experiences children have under the guidance of teachers. Dipertegas lagi oleh pemikiran Ronald C. Doll (1974) yang mengatakan bahwa : “ …the curriculum has changed from content of courses study and list of subject and courses to all experiences which are offered to learners under the auspices or direction of school.

Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tersebut, Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:

kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.
kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
Sementara itu, Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian : (1) kurikulum sebagai ide; (2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulum; (3) kurikulum menurut persepsi pengajar; (4) kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas; (5) kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik; dan (6) kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Kawasan teknologi pendidikan

| Rabu, 29 September 2010 | 0 komentar |
Awal2 semester lima kemaren temen2 di jurusanku, yaitu jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan gempar dengan munculnya prodi baru di Fakultas Teknik, yaitu prodi Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau bahasa SMSnya prodi Pendidikan TIK. Hari senen pertama aku masuk kuliah sebenernya aku gak tau ada kemunculan prodi itu, tapi hari kedua waktu itu hari selasa aku kuliah aku baru lihat ada spanduk besar terpampang di pinggir jalan yang inti isinya “selamat dan sukses atas kemunculan prodi Pendidikan TIK di FT”. Nah, langsung deh, temen2 pada gempar semua, tapi sebenernya gak semua seh, lebih tepatnya sebagian, yang ngakunya perduli dengan jurusan. Tapi whatever, kita lanjutin lagi, akhirnya kita ngobrol2 ma beberapa temen waktu itu di taman kampus membahas masalah spanduk itu, dan berhubung aku masih menjabat sebagai ketua Hima Kurtekdik 2009 maka aku harus mengambil tindakan, waktu itu dalam pikirianku terbesit untuk mengadakan audiensi dengan birokrasi jurusan. Jujur secara pribadi seh aku gak terlalu khawatir dengan kemunculan prodi baru tersebut, toh, ada tidaknya prodi baru tersebut semua masih tetep bisa jalan, dan malahan menjadi tantangan buat aku untuk lebih menunjukkan bahwa aku juga bisa, meski secara jujur aku gak begitu tertarik dengan pekerjaan sebagai guru, apalagi guru TIK yang katanya itu wilayah garapan anak2 TP. Tapi mau bagaimana lagi, berhubung aku juga ketua Hima, maka aku harus bisa menganpirasi semua yang dibutuhkan dan diinginkan oleh temen2 mahasiswa.

Ngomong2 soal pekerjaan sebenernya TP itu mempunyai kawasan pekerjaan yang sangat luas dan banyak tersebar dimana2,baik itu di instansi, pemerintah pusat, atau pun daerah. Sebagai contoh nyata banyak banget alumni TP UNNES yang bekerja gak cuman jadi guru, ada yang jadi pemain film (walau sekarang masih jadi pigura), ada yang jadi DPR, ada yang jadi TNI, ada yang jadi Wartawan, ada yang jadi Ustad, ada yang jadi Pengusaha, ada yang jadi Dosen dan tentu saja ada yang jadi Guru seperti cita2nya dulu. So buat apa seh sebagai mahasiswa TP kita kok harus khawatir besok mo kerja apa. Aku masih inget kata2 dari Bapak Kyai dulu waktu masih di ma’had, beliau berkata “Jangan takut tidak dapat pekerjaan, karena pekerjaan itu seperti judul lagu. Sudah berapa Ratus juta judul lagu yang tercipta ? dan akan ada berapa Ribu milyar lagi judul lagu yang akan tercipta ?”. Jadi menurut pemahaman yang aku tangkap soal istilah yang dipakai oleh Bapak Kyai waktu itu adalah, Pekerjaan itu bagai judul lagu, lagu itu bisa aja hanya mengaransemen ulang lagu yang sudah ada, atau bahkan menciptakan lagu baru. Seperti itulah pekerjaan yang ada di dunia ini. Sekarang mah tergantung dengan kitanya ajah, kita mo gimana. Apa mau mengaransemen ulang pekrjaan yang sudah ada, atau kita menciptakan sebuah lapangan pekerjaan baru yang akan menggemparkan dunia persilatan kita nanti ? silahkan.

Nah, masuk ke dalam kawasan TP, kawasan TP menurut buku yang aku baca dan pelajari pada semester satu perkuliahan kemaren ada lima, yaitu :
1. Desain
2. Pengembangan
3. Pemanfaatan
4. Pengelolaan, dan
5. Penilaian atau Evaluasi

Nah, kelima kawasan TP di atas itu diambil dari definisi Tp pada tahun 1994. Nah, ngomong2 soal TP, berarti ngomong soal BELAJAR. So, menurut enyong-e ya, klo mahasiswa TP gak bisa belajar,males belajar, atau sulit belajar itu namanya bukan mahasiswa TP. Karena pada dasarnya TP itu berhubungan erat dengan yang namanya belajar serta segala hal yang berhubungan dengan BELAJAR itu sendiri, baik itu lingkungan, fasilitas atau pun individu itu sendiri.

1. Kembali lagi ke kawasan TP. Kawasan TP yang pertama yaitu Desain, dalam kawasan yang pertama ini dalam buku yang aku pelajari pula, desain mempunyai empat sub kategori, yaitu ;

· Desain Sistem Pembelajaran
· Desain Pesan
· Strategi Pembelajaran, dan
· Karateristik Pebelajar

Untuk masing2 sub kategori pada masing2 kawasan disini aku tulis pengertianya saja, untuk penjabaranya silahkan sobat2 jabarkan sendiri.

- Desain Sistem Pembelajaran : adalah prosedur yang terorganisir yang meliputi langkah-langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan penilaian pembelajaran.
- Desain Pesan, meliputi “perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan” (Grabowski, 1992 :206), yang mencakup prinsip perhatian, persepsi dan daya serap yang mengatur penjabaran bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima.
- Strategi pembelajaran : adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta menguratkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran.
- Karakteristik Pebelajar : adalah segi-segi latar belakang pengalaman pebelajar yang berpengaruh terhadap efektifitas proses belajarnya.

2. Kawasan Pengembangan
Pengembangan sendiri mempunyai arti proses penterjemahan spesifik desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan kedua ini meliputi empat sub kategori, yaitu :
- Teknologi Cetak : adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti buku-buku dan bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografi.
- Teknologi Audiovisual : merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyampaikan pesan-pesan audio dan visual.
- Teknologi Berbasis Komputer : merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikro prosesor.
- Teknologi Terpadu : meruapak cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer.

3. Kawasan Pemanfaatan
Ini merupakan kawasan TP yang tertua di antara kawasan-kawasan yang lain, begitu yang tertulis dalam buku yang aku pelajari, dan untuk lebih mendalam maksudnya apa, silahkan baca sendiri bukunya, nanti bisa aku pinjemin dah. Kawasan ketiga ini mempunyai empat sub kategori, yaitu :
- Pemanfaatan Media : ialah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar.
- Difusi Inovasi : adalah proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi.
- Implementasi dan Institusionalisasi : ialah, penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan bersimulasikan). Sedangkan pelembagaan ialah penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi.
- Kebijakan dan Regulasi : adalah aturan dan tindakan dari masyarakat (atau wakilnya) yang mempengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan Teknologi Pembelajaran/Pendidikan.

4. Kawasan Pengelolaan
Ini merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran dan dari peran kebanyakan para teknolog pembelajaran. Adapun kawasan pengelolaan ini dibagi menjadi empat sub kategori, yaitu :
- Pengelolaan Proyek : meliputi Perencanaan, monitoring dan pengendalian proyek desain dan pengembangan.
- Pengelolaan Sumber : menckup perencanaan, pemantauan dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber.
- Pengelolaan Sistem Penyampainan : meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian. “cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan” hal tersebut merupakan suatu gabungan medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pebelajar.
- Pengelolaan Informasi : meliputi penrencanaan, pemantauan dan pengendalian cara penyampaian, pengirirman/pemindahan atau pemprosesan informasi dalam rangkan tersedianya sumber untuk kegiatan belajar.

5. Kawasan Penilaian
Penilaian dalam arti luas adalah kegiatan manusia sehari-hari. Penilaian disini dapan mengunakan alat ukur tertentu yang sesuai dengan masing2 yang akan dinilai. Kawasan penilaian mempunyai sub kategori empat, yaitu :
- Analiss Masalah : mencakup cara pnentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan.
- Pengukuran Beracukan Patokan : ini biasa disebut juga dengan PAP (Pengukuran Acuan Patokan), meliputi teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pebelajar menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya.
- Penilain Formatif : ini berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya.
- Penilaian Sumatif : berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan.

Yah, itulah sedikit ilmu yang bisa aku ikat dalam blog ini, Yah, kan katanya “iktalah ilmu dengan menuliskanya” dan aku udah menuliskanya berarti aku udah mengikat ilmu yang aku dapat dulu waktu semester satu, dan semoga ilmu ini gak akan kabur kemana2, tapi justru bermanfaat bagi semuanya ajah, amien.
Dan yang terakhir, soal pekerjaan, jangan takut gak dapat pekerjaan karen lo sobat semau gak dapat pekerjaan, lebih baik mari kita buat lapangan pekerjaan, dan kita kerja sama baru menyiptakan syair pekerjaan yang indah, dengan aransemen kita sendiri, dan kita bisa menyanyikan kapan pun tanpa takut kita untuk kehilangan lirik lagu-lagu itu. So, Let’s create a song and sing it guys !!! let sing together !!!

Sumber tulisan : Teknologi Pembelajaran : definisi kawasanya, yang ditulis oleh Barbara B. Seels dan Rita C. Richey

gambar dari : fakultasluarkampus.net

Category: belajar, kawasan tp, Kuliah, Mata Kuliah, pebelajar, sinau, teknologi pendidikan, tugas kuliah

EdusSarus: Hi, my name is edus, I'm the administrator of this blog, I hope you enjoy it

Related posts:

1. Feel n Soul Fotografi
2. Kawasan Teknologi Pendidikan/Pembelajaran
3. Teknik Fotografi
4. tentang PPL [menurut prof. Yusuf]
5. Panduan Umum SNMPTN 2010
6. Secuil Ilmu dari MicroTeaching di Ma'had
7. Mencari Inovasi Baru
8. Silabus Mata Kuliah Pembelajaran Berbasis Web (PBW)
9. Materi Pembelajarn TIK
10. Materi Kuliah Pembelajaran TIK (buat TP 07 COMMUNITY)
11. Jadwal Uas Semester Gasal Jurusan Kurtekdik
12. Tipe Wanita Dilihat Dari Teknologi
13. Seminar Nasional Enterpreneurship 2009
14. TEORI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 2 (lanjutan)
15. belajar mencintai seseorang dgn cara yg sempurna

hakekat karya ilmiah

| Senin, 27 September 2010 | 0 komentar |
Hakikat karya ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

Ciri Karya Ilmiah:
1. Empiris: informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, kajian pustaka, penelitian.
2. Sistematis: adanya keteraturan, keterkaitan, dan ketergantungan antarbagian
3. Objektif: bebas dari prasangkan perorangan/pribadi
4. Analitis: berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian yang lebih rinci.
5. Verifikatif: mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diuji

Macam-macam Karya Ilmiah:
1. Artikel ilmiah: karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel, ditulis dengan tatacara ilmiah, dan disesuai dengan konvensi ilmiah yang berlaku. Artikel dapat dipilah menjadi dua (a) artikel hasil penelitian, dan (b) artikel nonpenelitian.
2. Makalah ilmiah: karya tulis yang memuat hasil pemikiran tentang masalah, disusun secara sistematis dan runtut, dan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah dibedakan menjadi dua (a) makalah teknis, dan (b) makalah nonteknis
3. Laporan Penelitian: karya tulis yang berisi paparan proses dan hasil penelitian

Sikap ilmiah:
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.

Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.

Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
• Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia berusaha mengetahuinya, senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa, kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah, memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
• Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan, Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain, bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
• Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
• Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru, kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif, selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
• Sikap menghargai karya orang lain: Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
• Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai, terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
• Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.


Kesalahan yang dapat ditemukan dalam Karya Ilmiah:
1. salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
2. salah dalam menyusun struktur pelaporan,
3. salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
4. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
5. penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan benar,
6. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri),
7. tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).


• Kesalahan Penggunaan dan Penulisan Tanda Baca
Siswa sering melakukan kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma (,) dalam karya tulisnya. Di dalam EYD disebutkan bahwa tanda koma (,) digunakan untuk: 1) rincian, 2) memisahkan kalimat setara, 3) memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat, 4) setelah konjungsi antarkalimat, 5) petikan langsung, 6) memisahkan nama dengan alamat, 7) memisahkan nama dengan gelar akademik, 8) mengapit aposisi, dan 9) di muka angka persepuluhan. Siswa peneliti juga sering melakukan kesalahaan dalam menggunakan tanda titik dua (:).
Selain itu, dalam karya tulis siswa juga tidak jarang ditemukan kekurangtepatan pengetikan ataupun penulisan tanda baca. Pengetikan tanda baca rapat dengan kata yang diikuti, tidak perlu spasi. Spasi digunakan setelah tanda baca dituliskan.

• Penggunaan Konjungsi
Penggunaan konjungsi sehingga serta dan sering ditemukan dalam karya tulis siswa. Hanya saja, siswa belum memahami secara benar bahwa sehingga serta dan merupakan konjungsi antarklausa, bukan konjungsi antarkalimat. Tidak jarang ditemukan konjungsi sedangkan berada di awal kalimat, begitu juga dengan konjungsi dan. Hal tersebut yang membuat ketidakbakuan kalimat pada karya tulis siswa.

Selain itu, penggunaan konjungsi di mana, yang mana juga sering ditemukan dalam karya tulis siswa. Dalam bahasa Indonesia, kata di mana dan yang mana bukanlah konjungsi, tetapi kata tanya.

• Penyusunan Kalimat
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, kalimat dalam karya ilmiah harus logis, sesuai dengan kaidah penulisan dan penyusunan kalimat, tidak berbelit-belit, dan tidak ambigu. Kalimat yang terlalu panjang dengan menggunakan berbagai jenis konjungsi justru dapat membingungkan pembaca dalam memahami maksud kalimat. Begitu juga kalimat yang tidak jelas unsur-unsur pembentuknya, misalnya subjeknya tidak jelas juga dapat membingungkan pembaca. Selain itu, kalimat dalam karya ilmiah haruslah logis agar tampak keilmiahannya.

Dari segi kaidah, kalimat yang tidak logis bisa saja benar. Kalimat tersebut sudah memenuhi unsur minimal kalimat, yaitu unsur subjek dan predikat. Hanya saja, makna kalimat tersebut tidak logis karena kesalahan pilihan katanya, seperti tampak pada contoh berikut.
1) Karya tulis saya berhasil dikalahkan oleh karya tulis dari sekolah lainnya.
2) Penelitian ini membutuhkan waktu yang relatif panjang

Perkenalan dalam bahasa inggris

| Kamis, 23 September 2010 | 0 komentar |
bingung kalo ada tugas bikin percakapan pake bahasa inggris????

akuh akan kasih kalian contohnya....
liat ajah di bawah ini....
Ani : Hi….. How are you?
Ita : Hi…..I am fine and you?
Ani : I am very well.Thank you.
Ita : What are you doing?
Ani: I am studying English.
Ita: Oh…you’re a diligent student.
Ani: Thanks,,emm…… well who is your English lecture ?
Ita: Miss Lisa,,she is a nice lecturer.
Ani: Where is your class now?
Ita: I have a class in A3-302
Ani : Wow….You’re my classmates. Did you do the English homework yesterday?
ItaNo.I didn’t.
Ani : Why?
Ita: I cann’t do it well.Do you want to help me?
Ani: Of course.Where is your boarding house?
Ita: My boarding house at kalimasada1 street. When will you come to my boarding house?
Ani : I think I have free time on Sunday.
Ita: Thanks,guys,you are my best friend.
Ani :Sorry ,I have to go to my class now.See you next time.
Ita: See you.Good bye….
Ani: Good bye….

Konservasi

| Selasa, 21 September 2010 | 0 komentar |
Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi.

Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.
Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan, sebagai berikut :

  1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).
  2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara sosial (Randall, 1982).
  3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).
  4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980)
    Cagar Alam

    Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
    Adapun Kriteria untuk penunjukkan dan penetapan sebagai kawasan cagar alam :
    1. mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistem;
    2. mewakili formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya;
    3. mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia;
    4. mempunyai luas yang cukup dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif dan menjamin keberlangsungan proses ekologis secara alami;
    5. mempunyai ciri khas potensi dan dapat merupakan contoh ekosistem yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi; dan atau mempunyai komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya yang langka atau yang keberadaannya terancam punah.
    Pemerintah bertugas mengelola kawasan cagar alam. Suatu kawasan cagar alam dikelola berdasarkan satu rencana pengelolaan yang disusun berdasarkan kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya.

    Rencana pengelolaan cagar alam sekurang-kurangnya memuat tujuan pengelolaan, dan garis besar kegiatan yang menunjang upaya perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan kawasan. Upaya pengawetan kawasan cagar alam dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
    1. perlindungan dan pengamanan kawasan
    2. inventarisasi potensi kawasan
    3. penelitian dan pengembangan yang menunjang pengawetan.
      Beberapa kegiatan yang dilarang karena dapat mengakibatkan perubahan fungsi kawasan cagar alam adalah :
      1. melakukan perburuan terhadap satwa yang berada di dalam kawasan
      2. memasukan jenis-jenis tumbuhan dan satwa bukan asli ke dalam kawasan
      3. memotong, merusak, mengambil, menebang, dan memusnahkan tumbuhan dan satwa dalam dan dari kawasan
      4. menggali atau membuat lubang pada tanah yang mengganggu kehidupan tumbuhan dan satwa dalam kawasan,

      Kriteria Penetapan Kawasan Taman Nasional (TN) adalah sebagai berikut :

    Manfaat taman nasional

    Pengelolaan taman nasional dapat memberikan manfaat antara lain:

    1. Zona inti
    2. Zona pemanfaatan
    3. Zona rimba; dan atau yang ditetapkan Menteri berdasarkan kebutuhan pelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
    Kriteria zona inti, yaitu :
    Kriteria zona pemanfaatan, yaitu :

    1. kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam.
    Kriteria zona rimba, yaitu :
    1. memiliki keanekaragaman jenis yang mampu menyangga pelestarian zona inti dan zona pemanfaatan.
    merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu.

    Upaya pengawetan kawasan taman nasional dilaksanakan sesuai dengan sistem zonasi pengelolaannya:
    Upaya pengawetan pada zona inti dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :

    1. perlindungan dan pengamanan.
    2. inventarisasi potensi kawasan.
    3. penelitian dan pengembangan dalam menunjang pengelolaan.
    Upaya pengawetan pada zona pemanfaatan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
    1. perlindungan dan pengamanan
    2. inventarisasi potensi kawasan
    3. penelitian dan pengembangan dalam menunjang pariwisata alam
    Upaya pengawetan pada zona rimba dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :

    1. perlindungan dan pengamanan
    2. inventarisasi potensi kawasan
    3. penelitian dan pengembangan dalam menunjang pengelolaan
    4. pembinaan habitat dan populasi satwa.

    Pembinaan habitat dan populasi satwa, meliputi kegiatan :

    1. pembinaan padang rumput
    2. pembuatan fasilitas air minum dan atau tempat berkubang dan mandi satwa
    3. penanaman dan pemeliharaan pohon-pohon pelindung dan pohon-pohon sumber makanan satwa
    4. penjarangan populasi satwa
    5. penambahan tumbuhan atau satwa asli, atau
    6. pemberantasan jenis tumbuhan dan satwa pengganggu.

    Beberapa kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan fungsi kawasan taman nasional adalah :

    1. merusak kekhasan potensi sebagai pembentuk ekosistem
    2. merusak keindahan dan gejala alam
    3. mengurangi luas kawasan yang telah ditentukan
    4. melakukan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan rencana pengelolaan dan atau rencana

    Pengusahaan yang telah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
    Sesuatu kegiatan yang dapat dianggap sebagai tindakan permulaan melakukan kegiatan yang berakibat terhadap perubahan fungsi kawasan adalah :
    1. memotong, memindahkan, merusak atau menghilangkan tanda batas kawasan.
    Taman nasional dapat dimanfaatkan sesuai dengan sistem zonasinya :

    Pemanfaatan Zona inti :

    1. penelitian dan pengembangan yang menunjang pemanfaatan.
    2. ilmu pengetahuan.
    3. pendidikan.
    4. kegiatan penunjang budidaya.
    Pemanfaatan zona pemanfaatan :
    1. pariwisata alam dan rekreasi.
    2. penelitian dan pengembangan yang menunjang pemanfaatan.
    3. pendidikan dan atau
    4. kegiatan penunjang budidaya.
    Pemanfaatan zona rimba :
    1. penelitian dan pengembangan yang menunjang pemanfaatan.
    2. ilmu pengetahuan.
    3. pendidikan.
    4. kegiatan penunjang budidaya.