Facebook menuntut penggunaan kata book pada situs jaringan sosial

| Kamis, 02 September 2010 | |


teachbook 300x107 Facebook menuntut penggunaan kata book pada situs jaringan sosial
Facebook sudah terlalu besar dan membuat kepala saya makin penat, sebut salah satu guru yang bergabung ke dalam komunitas sosial online, Teachbook. Situs ini saat ini sedang digugat oleh Facebook, perihal penggunaan kata “book”.
Raksasa jaringan sosial, dengan lebih dari setengah miliar pengguna di seluruh dunia, kemarin mengajukan tuntutan di pengadilan, tentang komunitas sosial online yang belum beroperasi itu.
Teachbook, pada bagian ini tidak mengambil keuntungan dari adanya Facebook. Hal ini situasinya bagi kami seperti David melawan Goliath, kata Manajer Pemasaran Teachbook. Mereka (Facebook) seperti memakai bom untuk membunuh seekor nyamuk. Mereka percaya kami dapat memiliki pasar dan mereka berhak menggunakan kata “book”.
Situs yang berbasis di Illinois ini berencana untuk menjadi rekan kerja para guru-guru di Amerika. Teachbook bertujuan untuk menyediakan sebuah database tentang cara mengajar beserta instruksinya melalui video, untuk memperkaya pengalaman belajar siswa, dan ingin mengembangkan penggunaan penilaian online untuk menghitung dan membagikannya kepada orang tua.
Pada situs ini nantinya akan terdapat blog, yang akan menjadi media komunikasi para guru, guru dapat berbagi pengalaman dan keluh kesahnya, sesuatu yang tidak mungkin di Facebook. Baru-baru ini seorang guru di Massachusetts dipecat akibat komentar kritisnya terhadap komunitas di tempat ia mengajar. Sementara di Florida, sebuah sekolah mengatakan guru-guru tidak akan bersahabat dengan situs jejaring sosial, termasuk Facebook, bentuk komunikasi antara guru dengan murid tidak berjalan sempurna.
Sehingga wajar apabila Facebook melayangkan sebuah tuntutan karena merasa namanya terancam apabila Teachbook benar-benar berjalan, karena terdengar hampir sama, mungkin ke depannya Teachbook akan menjadi ancaman serius. Ketika Facebook menjadi permasalahan di beberapa sekolah Amerika, 6,5 juta guru di Amerika mungkin akan mencari tempat untuk berkumpul.
Bagaimana di Indonesia? Akankah hal seperti ini terjadi?

0 komentar:

Posting Komentar